El Clasico: More Than Just A Derby


El Clasico: More Than Just A Derby

January 30, 2013 oleh Hardimen Koto 
Dilihat sebanyak 828 Kali
Tulisan terakhir saya soal El Clasico ini bertajuk: Porsche versus Ferrari. OK, saya coba nukilkan untuk menggambarkan betapa panasnya derby terakhir dua raksasa Spanyol itu. Episode ke-222 yang berkesudahan imbang 2-2 diwarnai dua aktor utama: Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
Dalam laga pada tanggal 7 bulan 10 tahun lalu itu, si nomor 7 Ronaldo bikin 2 gol dan si nomor 10 Messi juga bikin 2 gol. Benar-benar sebuah game yang indah, pantas dikenang sebab Ronaldo dan Messi beraksi dengan seksi, dengan glamouritas skill yang tinggi.
Kenang juga gol pembuka Ronaldo yang sangat cerdas menit ke-23, penuh percaya diri, ketika dari sudut sempit dia merobek gawang Victor Valdes ke tiang dekat! Kenang juga gol dari free-kick Messi menit ke-61, melengkung dengan indah menyentuh sudut siku gawang Iker Casillas. Gol yang juga cerdas dan sungguh spektakuler.
El Clasico itu benar-benar menjadi panggung pertunjukan Messi dan Ronaldo. Mereka pun menorehkan sejarah. Ronaldo menjadi pemain pertama yang melesakkan enam gol beruntun, mematahkan rekor Ivan Zamorano. Dua gol Messi, total 17 – sebuah rekor fantastis di usia yang ke-25, juga segera mendekati rekor sepanjang masa Alfredo di Stefano dengan koleksi 18 gol.
Sulit untuk berhenti bercerita tentang perseteruan implisit-eksplisit untuk dua nama itu. Tidak akan bisa dan tak akan pernah bisa. Mereka berdua adalah tinta yang tak pernah habis untuk menorehkan cerita demi cerita dalam sejarah sepakbola modern.
Episode ke-222 itu pula yang melahirkan sebuah komentar impresif dari mulut seorang Jose Mourinho: “Jangan bicara soal siapa pemain terbaik dunia. Mereka berdua sama-sama fantastis. Mereka seperti datang dari planet lain.” Ahahahaa..
Messi, dan bukan Ronaldo, kemudian yang menjadi Pemain Terbaik Dunia, menyabet gelar Ballon d’Or keempat dan beruntun alam karir emasnya. Messi pula yang kini menjadi inspirator penting ketika Barca jauh meninggalkan Madrid dalam fluktuasi klasemen La Liga, dengan selisih 16 poin!
Dalam perburuan top-skorer, di Spanyol disebut El-Pichichi, Messi juga melesat dengan 33 gol, jauh meninggalkan Ronaldo yang ‘hanya’ 21 gol.
Apa kabar episode ke-223 ini? Madrid datang penuh percaya diri, menggulung Getafe 4-0 dan Ronaldo mencatat hattrick! Barca? Mereka datang juga penuh percaya diri, menggilas Osasuna dengan 5-1 dan, wow, empat gol dibukukan Messi!
Jadi, Ronaldo dan Messi on-fire! Sama-sama menggelegak! Jadi, jangan lantas menjadi bosan untuk terus membanding-bandingkan mereka: dua nama yang akan menjadi aktor sentral dalam leg pertama semifinal Copa Del Rey 2013 ini.
Mou boleh jadi pusing. Dalam derby ini, dia kehilangan sederet nama penting. Tidak ada Iker Casillas, Pepe, Ramos, Coentrao, tidak juga Angel Di Maria. Padahal, ketika asa Mou sudah hilang untuk berburu mahkota La Liga, hanya Copa Del Rey inilah – plus Liga Champions – yang masih tersisa. Sebaliknya Barca. Mereka lebih fresh, lebih fokus dan lebih komplit.
Skor besar derby kedua tim masih milik Madrid: 88 vs 87 dengan . Skor Tito vs Mourinho imbang: 1 vs 1. Tito merebut El Clasico pada leg pertama Piala Super dengan kemenangan 3-2 dan Mou membalasnya pada leg kedua dengan 2-1 untuk merebt Piala Super via agregat gol.
Drama apa lagi yang akan terhidang? Ah, ini memang bukan sekadar El Clasico. Bukan sekadar derby. Lebih dari itu. More than just derby. Dan, meski kick-offnya masih beberapa jam ke depan, aromanya sudah terasa.

Categories: Share

Leave a Reply